Beliau adalah murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo ( Pendiri PSHT ). R.M. Soetomo Mangkoedjojo adalah seorang Pendekar Tingkat III , R.M. Soetomo Mangkoedjojo disyahkan menjadi pendekar tingkat I pada tahun 1928. Berikut murid – murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang disyahkan pada tahun 1928 adalah sebagai berikut :
– Bapak Soetomo Mangkoedjojo ( Madiun )
– Bapak Hardjosajano alias Hardjo Girin ( Kepatihan Madiun )
– Bapak Moch Irsad ( Madiun )
– Dewan pengesah : Ki Hadjar Hardjo Oetomo
– Pelaksanaan Pengesahan : Di kediaman Ki Hadjar Hardjo Oetomo, Desa Pilangbango Madiun.
Kemudian pada tahun 1936 R.M. Soetomo Mangkoedjojo mendirikan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Ponorogo, dan pengesahan pertama dilakukan pada tahun 1938 yang mengesahkan sebanyak 4 orang.
Pada tahun 1948 beberapa murid Ki Hadjar Harjo Oetomo antara lain Soetomo Mangkoedjojo, Darsono, Suprodjo, Hardjo Giring, Gunawan, Hadisubroto, Hardjo Wagiran, Letnan CPM Sunardi, Sumadji al. Atmadji, Badini, Irsad dan kawan – kawan mempunyai prakasa untuk mengadakan konfrensi di tempat kediaman Ki Hadjar Harjo Oetomo . Tujuan diadakan konfrensi tersebut adalah untuk merubah / mengganti sifat Perguruan menjadi Organisasi Setia Hati Terate yang mempunyai Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Setelah Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dikukuhkan menjadi suatu organisasi maka di pilihlah R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai ketua dan Bapak Darsono sebagai wakil ketua.
Kemudian pada tahun 1953 karena pekerjan beliau dipindah tugaskan ke Surabaya selanjutnya Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate diserah terimakan kepada bapak Irsad.
Pada tahun 1958 R.M. Soetomo Mangkoedjojo mengesahkan Sdr. R.M Imam Kussupangat, Sdr. Kuswanto. BA dan Sdr. Harsanto. SH menjadi warga tingkat I, pengesahan dilakukan di Oro – Oro Ombo Madiun di rumah Bapak Santoso.
Pada tahun 1963 R.M. Soetomo Mangkoedjojo melatih langsung Sdr. R.M Imam Kussupangat tingkat II. Dan pada tahun 1964 Sdr. R.M Imam Kussupangat disyahkan menjadi warga tingkat II, pengesahan dilaksanakan di Jl. Diponegoro 45 Madiun oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Dewan Pengesah.
Pada tahun 1966 Sdr. R.M Imam Kussupangat mulai menjalani latihan tingkat III karena dianggap berhak untuk menerima ilmu Setia Hati tingkat III oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo. Dimana ilmu tersebut berdasarkan “Wahyu” dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Semenjak itu Sdr. R.M Imam Kussupangat dimulai latihan tingkat III dilatih dan disyahkan oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo ( sebagai Ketua Dewan Pusat dan Dewan Pengesah ). Maka dari itu Sdr. R.M Imam Kussupangat tidak lepas sedikitpun peranan dan bimbingan dari R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai pelatih atau disebut sebagai guru dalam pendidikan tingkat II maupun tingkat III
Tahun 1974 diselenggarakan Musyawarah Besar ( MUBES ) I Persaudaraan Setia Hati Terate dengan kesepakatan mengangkat R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate dan R.M. Imam Kussupangat sebagai Ketua Umum Pusat.
Pada tanggal 14 Desember 1975 R.M. Soetomo Mangkoedjojo wafat dan dimakamkan di Makam Cangkring Madiun.
Berikut adalah kedudukan yang pernah dipegang oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo dalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate
– Tahun 1948 adalah Ketua Umum Pusat yang pertama Persaudaraan Setia Hati Terate ( dari “ perguruan “ menjadi “ organisasi “ )
– Tahun 1956 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate,
– Tahun 1964 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate
– Tahun 1974 Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate
Demikian sedikit perjalanan hidup tentang R.M. Soetomo Mangkoedjojo, mudah – mudahan dengan sedikit catatan ini bisa membantu untuk tambahnya pengertian dan pengetahuan kita semua agar wawasan sejarah berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate sampai dengan perkembangannya dapat kita ikuti dan ketahui bersama secara tepat dan benar.
Nb : Di kutip dari buku
“ Sejarah Singkat dan Perkembangannya PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE “
disusun oleh : BAMBANG TUNGGUL WULUNG JUDHYASMARA
– NIW. 630100002
– PUTRA KANDUNG R.M. SOETOMO MANGKOEDJOJO
– PEMBIMBING & PEMBINA PADEPOKAN “WESI AJI” ( WEDAR SILAT AMONG JIWO ) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE SEMARANG
mau sedikit koreksi mas saya tidak setuju dengan kalimat diatas … Dimana ilmu tersebut berdasarkan “Wahyu” dari Tuhan Yang Maha Kuasa…….karena kalau wahyu dari tuhan itu hanya untuk nabi mas….trims
Mas winarso hendaknya kita lebih panjang menggalinya, wahyu dr Sang pencipta bs saja ke kita sebagai umat dan sejauh mana kita dekat dngnNya……..maaf, mksh
nabi hanyalah sebutan budaya arab utk orang tertentu.sedangkan wahyu oleh tuhan YME mau diberikan pada siapapun adalah atas kehendaknya.mohon lebarkan wacana dlm memandang ngelmu kaweruh,jangan seperti anak tk yg melihat 2×2 harus 4,jangan seperti itu utk memahami alam semesta
smpean bener mas, wahyu hanya diturunkan kepada para nabi n rasul, tp, kita semua juga sudah sama2 paham maksud wahyu diatas adalah petunjuk, sebagaimana ditulis kata2 wahyu nya dengan tanda petik, . sekian
Pada tahun 1948 beberapa murid Ki Hadjar Harjo Oetomo salah satunya termasuk Hadi subroto Apakah benar yg di maksud mas Hadi Subroto itu yg jadi Pengesuh ( juru kecer SH Panti)…????
Maaf …..Berita santer di sebutkan bahwa Mas Hadi subroto sbg juru kecer atau yg mengesahkan Pak Warno (SH winongo) di era tahun 60 -an yg mana setelah Eyang Suro Wafat th1944.
Maaf jika pertanyaan saya ini menyinggung……saya hanya ingin tahu Sejarah saja dan tdk ada maksud apa2.Terima kasih mas.
salam
tejo arum
saya ingin tau lebih jauh tentang SH panti?????
sepengetahuan saya sh panti tdk ada hubungan sama sekali baik dgn sh terate atau sh winongo, bahkan dr pihak sh panti yg mempunyai dasar ormas atau paguyuban dengan tegas menyatakan bahwa mereka murni ingin meneruskan pesan dr almarhun eyang suro untuk terus melestarikan setia hati d panti (kediaman eyang suro). demikian yg bisa saya sampaikan bila ada kesalahan tolong bisa sedulur koreksi
*warga kediri
ALHAMDULILLAH…….
Sudah Mendapat Jawab dari buku SANG PENERUS dari padepokan SH Terate.
ada benarnya mas,bisa jadi sang penulis ada yg dilupakan,apalagi saat terjadinya rebutan wahyu psht, eyang tomo juga tahu ada rebutan dng mbah warna tp beliu yakin betul alm Mas Imam Koesoepangat mampu menghadapinya
terpisah karena menghindari kegelapan yang terus melahap cahaya kebenaran
ngantek kapan sedulur2 pada saling antipati satu sama lain?
mung sak madyo wae
bersatulah semua sedulur, berhenti ngaleh, saatnya kita bergerak “ngamuk” dengan apik
tinggalkan apa2 yang membuat kita cerai berai, walaupun banyak cabang tetap saja akar kita sama, mau kemana?
monggo sedulur2 bergerak serentak, karena inilah saatnya pertanda yang sedang diwujudkan eyang alm. ki Ngabehi Suro Diwiryo.
aq bngga jdi warga psht……..
mau tanya mas……………tentang murid eyang suro yang seangkatan dengan ki hardjo oetomo siapa saja……………………..matur nuwun
bisakah mendapatkan buku sejarah singkat dan perkembangan SHT yang disusun oleh : BAMBANG TUNGGUL WULUNG JUDHYASMARA atau dari penerbit untuk dijadikan rujukan observasi. semoga dapat membantu. Terima kasih banyak.
bisakah mendapatkan buku sejarah singkat dan perkembangan SHT yang disusun oleh : BAMBANG TUNGGUL WULUNG JUDHYASMARA atau dari penerbit lain yang mengulas PSHT, untuk dijadikan rujukan observasi. semoga dapat membantu. Terima kasih banyak.
di atas disebutkan: “Kemudian pada tahun 1953 karena pekerjan beliau dipindah tugaskan ke Surabaya selanjutnya Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate diserah terimakan kepada bapak Irsad.”
di bawah disebutkan:
“Berikut adalah kedudukan yang pernah dipegang oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo dalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate
– Tahun 1948 adalah Ketua Umum Pusat yang pertama Persaudaraan Setia Hati Terate ( dari “ perguruan “ menjadi “ organisasi “ )
– Tahun 1956 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate,
– Tahun 1964 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate
– Tahun 1974 Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate”
trus pak irsyad jadi ketua tahun berapa sampai tahun berapa? karena menurut urut2an di atas setelah pak soetomo ketua umum langsung ke RM. Imam Kussupangat.
Kupikir tentu ada banyak tokoh shterate n kupikir pula ada baiknya ada kriteria yg akan dipubliskan… Sudah lama kurindu dg berita ttg p. Irsyad yg jelas2 ketua umum n menjadikan kader handal sekelas m Imam K. Fotonya aja sampai sekarang simpang-siur..
Bagaimanapun juga semua sesepuh pendiri PSHT adalah pahlawan bagi PSHT,harus tetap dikenang dan dilaksanakan petuah2 KE SH AN nya demi kejayaan PSHT.Singkirkan kepentingan pribadi ataupun golongan,utamakan kepentingan kita bersama demi kejayaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang telah membimbing dan yang telah mengajari kita banyak hal dalam menjalani hidup ini.INGAT CRAH AGAWE BUBRAH RUKUN AGAWE SANTOSA,PSHT TETAP JAYA SELAMANYA.Sumbernya tetap satu yaitu alm eyang ki Ngabehi Suro Diwiryo.Salam persaudaraan.
Mas sya mau tanya Ap yg d mksd dg bunga terate.?
garis besarnya, seorng warga sh terate, diharapkan bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan manapun dia berada, , sekian
stop coment anda tentang sh terate karna sh bukanlah bahan omongan tetapi sh terate adalah sebuah arti dalam hidup kita kalian semua bole mengagumi sh terate tetapi bukan cara yg seperti ini kalian angkt tangan dan bicara seolah anda tau sh terate itu apa……. arif terate menyalakan kalian semua karna pembicaraan kita tak ada guna nya datang lah kelatian jika kalian mau tau sh dan bahas tentang ilmu sh q sangat setuju
as…sebelumya mintamaaf mas. mas apa saja sharat menjadi tingkat 2. dan mohon di tertipkan lagi untuk senam juruske tingkat 1 banyak perbedaan, dari jawa sampai papua banyak perubahan. tolong di samakan semua mas. karena shteratai itu cuman satu kenepa kok dasarya tdak sama.ini no hp saya mas.081248840170 mohon jawabanya mas. terimakasih sebelumya mas
saat ini mbah suro. Sedang kecewa.
luar biasa salut untuk beliau, salam persaudaraan